Saturday, September 26, 2009

Ego, manusia dan cinta

"Ego, manusia dan cinta. 3 hal yang selalu berkaitan..."

Yang terlintas dipikiran gue waktu itu adalah: “okay, kalo itu cara main lo. Okay, kalo emang itu yang lo mau. Let’s see. Pasti bakal lepas kendali dan lepas tangan”. Tapi kalo gue ngikutin ego, apa jadinya? Apa gue mau end-up sama kayak korban-korban keegoisan diri sendiri yang ada di sekeliling gue, mereka yang dapetin karma dan nyesel sama apa yang mereka udah lakuin waktu itu? Dan berakhir dengan hidup yang nggak sempurna ditemenin penyesalan. Itu pertimbangan yang muncul ke pikiran gue.

Ada saatnya dimana kita lembek dan nggak bisa berkutik. Ada saatnya kita kuat dan malah mengusik.

Harusnya dua sisi itu yang ngebuat kita belajar untuk ngendaliin apa yang kita rasain. “Karena perasaan juga dateng dari pikiran…”. Kadang gue suka sedih, ngeratapin diri sendiri, yang masih jauh dari apa yang pacar gue mau, apa yang temen-temen gue mau dan apa yang orang tua gue mau. Kadang gue suka marah, ngeratapin orang-orang yang nyakitin gue. Kadang gue juga masih suka merenung apa yang harus gue rubah dari diri gue sendiri untuk ngebuat mereka seneng. Sering gue nangis mikirin hal-hal jelek yang mungkin harus gue hadapin di depan, sering banget, sering banget yang namanya ketakutan dan pikiran buruk dateng gitu aja waktu gue sendiri. Gue nggak ada temen cerita dan labil, nggak bisa ngendaliin diri sendiri. Itu ngebuat gue marah sama orang-orang yang kurang bisa ngebaca jalan pikir gue. Mungkin egois, tapi gimana caranya gue harus berubah disaat gue nggak punya pikiran lain selain ngikutin ego? Jujur, gue emang egois, gue nggak mau lagi ngerasain yang namanya sakit hati, makan hati. Gue nggak mau ngerasain ditinggalin. Gue nggak mau orang-orang ngehina gue seenak jidat kayak mereka tau gue yang sebenernya. Gue nggak mau Deva tinggalin gue, gue mau sama dia terus no matter what happen. Emang itu egois. Dan gue sendiri tau itu. Soal Deva contohnya, mungkin gue nggak akan bisa tinggalin dia, tapi dia beda, mungkin dia gak bisa bilang “nggak akan” dan disaat gue denger kayak gitu, pikiran itu muncul lagi “pasti dia udah mau ninggalin gue blablabla” terus terus dan terus ngegerogotin mood gue, sampe akhirnya entah gue bête, marah, ato nangis. Egois banget dan terlalu negative thinking. Dan orang-orang yang gue cap “hell what people say”, I mean orang orang yang bisa nya mencaci tapi gak bisa introspeksi. mungkin mereka bilang gue pengkhianat, gue rusak, gue mt, gue songong, gue banyak gaya, gue “nakal”, gue sok dewasa, dan sebagainya, oh god, itu opini dan kenapa gue mesti mempersalahkan omongan mereka? I’ve never known.

Egois banget manusia. Makhluk yang dipermuliakan, tapi juga makhluk yang paling suka merendahkan. Makhluk yang memikirkan diri sendiri, dan nggak pernah mikirin orang disekitarnya yang tanpa mereka tau mungkin sayang sama orang itu. Makhluk yang palin sering menyia-nyiakan seseorang dan sesuatu. Makhluk yang hanya bisa menyesal dan sulit mensyukuri. Makhluk yang sering menyesali hidup, tapi nggak mau cepet mati. Makhluk yang sering menangisi diri sendiri, dan nggak nyoba untuk jadi lebih baik. Makhluk yang paling sering, sering sekali, menyakiti orang yang sayang sama mereka, mencabik rasa dan merusak masa lalu, kadang juga sampai mencabut semangat hidup sesama, Manusia, makhluk yang hanya bisa merubah orang lain untuk menjadi mereka, dan tidak bisa melihat suatu hal dari kacamata orang lain. Makhluk yang hanya bisa berkata-kata saat melihat orang-orang disekitar mereka menangis dan makhluk yang paling angkuh untuk mengakui kesalahan. Manusia juga lah yang kadang merusak hidup mereka sendiri. Makhluk penuh nafsu duniawi tapi mengincar kenikmatan surgawi. Makhluk yang nggak mau MENYESUAIKAN DIRI dengan perasaan orang yang menyayangi mereka, bahkan kadang Cuma minta dingertiin tapi nggak mau ngertiin, dia nyia-nyian orang ini dan berujung dengan… kembali lagi ke penyesalan, tanpa mau memperbaiki diri dan apa yang sudah ia rusak. Manusia terlalu takut untuk berubah.

Waktu lo Cuma mikirin perasaan lo, lo benci marah bosen bête, tanpa ngeliat apa yang orang lain rasain, tanpa mikirin apa yang akan mereka rasakan setelah lo melakukan sesuatu dari sugesti keegoisan lo, tanpa mau mikir ke depan, Pol banget egoisnya. Manusia itu budak perasaan, budak ego. Cobalah untuk ngelawan ego, dengan kayak gitu gue yakin banyak hal yang terselamatkan, pacar lo, sahabat-sahabat lo, keluarga lo, dan orang-orang terdekat lo. Lo sia-siain mereka yang sayang sama lo, like what I’ve mentioned upward, let’s see, I’ve told you, you guys belom tentu dapet orang yang lebih baik dari mereka. Lo belum tentu ngerasain perasaan yang sama, perasaan yang menuhin lo waktu lo ngerasa kosong. Semua itu belum tentu berulang. Semua itu mungkin cuma sesaat, dan kemungkinan besar, itu Cuma karena ego lo yang nggak bisa lo kendaliin. Apa yang bisa lo lakuin kalo dalem kenyataan lo mencari-cari hal yang udah lo dapetin, lo Cuma dibutain keegoisan lo dan terus mencari simpati serta hal yang lebih sempurna dari hal yang udah mencukupi lo sekarang? For example, kita ambil dr lovelife ya, gue bingung ambil dari mana, hmmm gambarannya gini, you’ve someone who stay beside you, they help you to face everything and keeping you save, but you still feel it’s not enough, entah bodoh atau apa, lo masih aja ngerasa kurang, dan yang jelas you treat her/him so bad, you don’t care about what they feel until they feel sick of you and just leave you alone without a blessing. Hey nggak semua orang bisa ngerti lo sedalem mereka, they fill you with all they can give, they love you with their every breath, apa lagi yang mau lo cari?

Cinta itu rumit, dan nggak ketebak apa maunya, hanya singgah atau menetap. Cinta itu perasaan, yang nggak bernyawa dan masih bisa dikontrol, lewat pikiran ato jiwa sekalipun. Cinta itu mudah diterima tapi sulit untuk dilepaskan. Cinta itu awal dari kebahagiaan dan akhir dari penantian. Cinta itu sesuatu yang bersih yang selalu hinggap menemui manusia yang hina. YEAH!!! Finally, gue ngeliat beberapa hal baru disini. Thank God makin hari gue makin lepas dari kebutaan. Cinta itu dimana kita berusaha dan berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik dan dimana kita mengusahakan apapun untuk membuat orang itu merasakan perasaan yang sama. Cinta itu kuat dan nggak pandang bulu. Cinta itu menyakiti tapi ia juga yang mengobati. Cinta itu penuh kebohongan tapi ia juga yang mengajarkan apa itu kejujuran. Cinta itu tentang berbagi, segala suka duka dan apa yang harus dilalui. Cinta itu mengerti. Manusia yang sering mengharapkan cinta, tapi sering juga seenaknya. Mencari cinta dan membuang nya. Merasa berharga dan patut dicintai. Intinya, begitu dapet cinta (apa yang lo cari), she, and he, don’t treat them like you buy them, they love you. Jangan tinggalin mereka gitu aja, karena keegoisan lo, karena lo nggak tau apa cinta bakal mau dateng buat lo lagi.


Kecewa banget kalo gue dan/atau lo sadar, sebenernya kita kayak apa. Kita sehina, sebusuk dan seegois itu. Seandainya lo yang baca ini, mungkin punya salah sama someone you’ve known a long time ago before you read this…

Mungkin lo SEDANG melakukan/SEDANG berencana untuk melakukan sesuatu yang lo tau bakal nyakitin mereka, coba lo rasain dalem-dalem apa yang udah lo timbulin dan lo buat mereka ngerasain itu, pain yang lo ciptain and they were just innocence, mereka bahkan peduli sama lo. Minta maaf, sebelum nyesel nantinya. Jauhin pikiran itu sebelum lo makin tergoda untuk berbuat kayak gitu. Sebelum tuh orang ngeliat muka lo aja mending ngeliat poop anjing….. wow! Jadi manusia sehina apa ya lo? Hufff semoga kita semua bisa jadi orang yang lebih baik dan lebih peduli sama perasaan orang lain.

No comments: