Through Her Eyes
i wish i could make you see
Sunday, September 18, 2011
INSTAX promo
Saturday, August 20, 2011
Zena Livianda.
Zena.
What a rare name.
The first time i heard of her, i know for sure that she is a tough girl.
She’s fun. She’s sometimes grumpy but, seriously, this girl is different.
This girl never leaves when the rest is gone.
This girl took a good care of me (and Ines) in Bali.
Tho we barely knew each other.
I’m really sad to know that it’s weeks away til her move to the states.
I just want her to know,
Tho we take different path, in life, there’s always one point where people from the past gather around to look back all the fun and shit left behind. And to tell how much each other has grown.
(TRUE) Friends.
Are more costly than gold.
Are harder to find than money.
Are the source of happiness, fun, and lessons.
Are impossible to forget.
We will meet new people. Different faces. Different personalities.
Some might be a lot like you. Some might be too strange to stick around with.
Zena.
No bitch will ever replace you.
And there’s no need to fear so.
And if you think we don’t love you, as much as you love us.
You’re wrong. Abs wrong.
I only had 5 days (in Bali) to get to know you this close.
But you know what? IT’S A PLEASURE TO BE THIS CLOSE TO YOU.
And yeah, i hope you feel the same.
And it’s not just me by the way. When i say “bitches”, well i know you do understand who the devils they are. HE HE
Note this.
Your dream is BIG. And you’re the next BIG thing on earth.
Promise me 2 things
1. You’ll attend my wedding and enroll ur kids in the best school at the states (where i’ll enroll mine too :P).
2. Don’t ever forget that we’ll always be friends. Best friends. You’ll meet that so-called American teens. This may sounds a bit selfish but, don’t ever replace your brothers and sisters. Remember where you come from.
We got your back, Zena. Touch the sky. Dream BIG. Make it happen.
You will never walk alone.
Tuesday, August 16, 2011
Aryo Bimo has moved to USA
Kemaren Bem-bem (his nickname), bertolak ke Amerika. Kita, more or less 28 orang pergi ke airport, Soekarno-Hatta, khusus buat doi. Gue sampe pake shirt yg patternya American flag huhuhu sedih banget. Belom lagi...... waktu ngasih hadiah kecil yg gue buat dgn bantuan temen2, H-1! Sekarang gue tau seberapa berharga nya temen.
Gue cuma punya pesen buat Bem-Bem,
kerasa banget deket dekeeeeet bgt tuh pas di Bali, di sekolah kita asik gara2 gue suka ke kosan lo sama jambu buat diajarin Matematika. Seneng banget punya temen kaya lo, bem. dan gue yakin bgt, ga cuma gue yg ngerasain. Ke-gentle-an lo sebagai cowo yang gue juga tau banget ngebuat banyak cewe meleleh (LOL) ga bakal bisa digantiin kelasnya. Gue berharap, tho we now end up in different places, but remember, we're below the same sky, breathe the same air, paling penting, jangan pernah lupain kekeluargaan yang ada di sini. Di Jakarta. Di tengah kita-kita bem, yang belom tentu bisa lo temuin di Amerika. di negara orang. We all love you so much, brother bear. Lookin forward to see you, soon :)
Saturday, June 18, 2011
You.
Thursday, June 2, 2011
thank you LORD
Saturday, May 28, 2011
JUAL!!!
The Kids In The Street
Thursday, May 26, 2011
How's life?
First of all,
Monday, May 23, 2011
Thursday, May 19, 2011
Sunday, May 8, 2011
My Bad Temper
Saturday, March 26, 2011
Aubrey
Cerita si lebah
Hari itu, di bulan April siang, lagi tegang banget, disaat orang yang Aubrey harapin malah ngga ada buat dia, dateng seorang yang dia tahu tapi ngga kenal. Namanya… bilang aja dia Zuko.
Aubrey waktu itu emang Cuma sebatas cewe yang pengen tau, ini itu ini itu, pacaran sama cowo yang bisa dibilang fun, baik dan humoris.
April itu, gue super bingung harus gimana. Sekolah emang ngga lagi buat gue pusing. Tp masih ada 2 persoalan yang menurut gue penting yang masih ngga bisa gue selesaiin. Approval bonyok gue sama Davin. Dan juga hubungan gue sama Zuko. Gue sama Davin diuji sama banyak masalah, perseteruan dan juga konflik yang adem panas adem panas. Gue mencoba sabar selama ini karena menurut gue cinta juga punta tes tahan uji. I’ve been through so much bitterness selama ini. Cinta nggak memaksa. Cinta nggak merubah. Cinta nggak punya syarat dan ketentuan. Gue mulai bingung sebenernya apa yang Davin rasain ke gue, sayang beneran ato sayang sama hal-hal indah ato hal-hal yang paling tai yang berhasil kita lewatin. Gue juga nggak tau apa Davin cowo yang bener-bener gue cari ato bukan. Gue memimpikan cowo yang rela berkorban buat gue dan mementingkan perasaan gue daripada perasaannya sendiri. Nyokap gue ngajarin gue, kalo cowo itu emang harus berjuang buat cewe. Bukan cewe yang berjuang buat cowo. Davin itu orangnya lucu, gak bisa gue tebak. Dan yang ngebuat gue bisa bertahan sama Davin itu, hal-hal kecil yang nggak dia sadari ngebuat gue seneng. Hal-hal kecil itu emang sederhana banget, gue bukan gampangan tapi ini soal the way he pleased me in such a simple way. Jarang2 ada yang kaya gitu. Selama gue pacaran belum pernah gue nemuin cowo yang santai aja dengan gaya gue yang cuek, sembrono dan banyak omong. Menurut gua, bisa ngehandle kebacotan dan keperfeksionisan gue itu udah anugrah bgt. Biarpun…. Pada akhirnya, gue ngerasain juga sakitnya dibohongin dan gue adalah orang terbodoh terakhir yang tau apa yang harusnya gue cari tau. Dikhianatin sama orang terdekat gue sendiri rasanya…gue makin yakin kalo gue emang masih terlalu lugu untuk bisa berdiri sendiri. Gue makin ngerasa yakin kalo bakal banyak nantinya yang khianatin gue. Ini emang bukan yang pertama kali, tapi lo terima nggak setelah pengorbanan2 lo selama ini lo di “kebelakangin” gitu aja?
Hati bisa memaafkan, tapi sayangnya otak terlalu peka untuk bisa melupakan
*Zuko*
"Sosok Zuko dateng when everything went worse. I lost my sight of him, I was falling but warm hands catch me as I fell hopelessly to somewhere in between loved and dumped. And that hands were Zuko’s. Zuko masuk ke hidup gue tiba-tiba dan cepet banget, waktu yang tepat juga, gue stress dan ngga ada yang ngisi sisi gue, pada saat gue hampir mati waktu itu karna kecerobohan gue sendiri, Davin sama sekali nggak nyari gue, yang memakimaki dan menasehati gue justru Zuko. Orang baru yang belum terlalu gue kenal, orang baru yang seharusnya nggak terlalu memikirkan nasib gua waktu itu. Dia kelihatan panik malam itu, terus aja nelfon2 gue, sms2 gue panjang lebar marah2, “sebodoh apa sih lu sampe rela berbuat kaya gitu demi orang yang nyakitin lu”. Kira kira begitulah isi sms Zuko. Dan begitu gue bisa bicara, gue angkat telfonnya, dengan nada ketus masih bersih diingatan gua kalo dia bilang “…nggak perlu lo ngelakuin hal2 kaya gitu lagi ya, gue nggak suka”. Gue cuma bisa nyengir. Tapi kalo lo mau tau, cengiran gue itu berarti banget kira-kira dipikiran gue tuh “coba aja lu pacar gue” hahahaah. Itulah malam yang ngebuat gue, mulai merasa nyaman dengan keberadaan Zuko. Gue sama Zuko terus contact, seakan-akan Davin udah lenyap dan nggak peduli sama gue lagi. Beberapa hari setelah itu, Zuko masih aja rajin nanya keadaan gue, masih sedih ato nggak, udah makan ato belom dll2. Gue SANGAT bahagia. Bercanda sama Zuko pun gue nyambung. Kenapa? Zuko humoris. Dan pedenya melampaui kadar pede yang ada didalam diri lelaki biasa hahaha tapi itu lah unik nya dia. Pada suatu malam, Zuko unexpectedly called me, dan confessed apa yang dia rasakan ke gue. “Brey, sebenernya cewe yang gue ceritain itu lo. Gue sayang sama lo brey”. Gue SHOCK! Bingung. Memang selama ini dia masang status “brey” ato “a*b*e” atau “Nyata tapi tak bisa dimiliki” sempet juga “So hard to let you go” ntah buat siapa tapi gue nggak pernah berpikir kalo itu maksutnya, bener-bener, GUE!? Gue bilang gue nggak bisa sama dia, gue msh bertanggung jawab buat seseorang disana yang kayanya nggak meminginkan gue lagi. “Kenapa gue, zuk?”. “Ya gue ngak tau, emang kita baru deket, tapi gue sayang”. Setelah banyak berdebat, Zuko akhirnya mutusin buat pergi juga. Typical boy abissss. Haahaha tp hal yang ngebuat gue loncat, tengah2 malem, dia terus sms gue, dan maksa gue bales sms dia, “Brey, plis bls sms gue yang ini, okay nggapapa lu nggak bisa milih gue, tapi plis jangan jauhin gue, gue ngga bisa jauh dr lo brey”. DARI SINI, Aubrey dan Zuko terus keep in touch, Zuko selalu ada di waktu gue ngga punya siapa2. Entertaining dan lovable. Zuko……...sering banget gue sakitin, berapa kalipun dia nyoba nyatain yang dia rasain buat gue, gue terus menghindar, karna gue takut, dia bakal melakukan hal yang sama kaya Davin. Biarpun begitu, Zuko masih terus datang ke kehidupan gue, membuat gue kembali bermimpi. Davin pun masih membuat gue naik turun naik turun. Tapi 1 hal yang bisa gue simpulkan,
Zuko, sosok aneh yang memang perlahan pergi dari kehidupan gue, tapi nggak akan pernah hilang dimata gue. Sisi kosong gue yang selalu dia isi ngga akan pernah bisa gue lupain gitu aja. Biarpun gue terlihat nggak peduli dan nggak merasakan apa-apa, Zuko, if only you could understand and see, because I still want you close. Bukan dongeng Twilight, bella Jacob dan Edward, bukan. Ini soal beberapa hal yang lo buat gue rasain."
Seandainya lo di posisi Aubrey, apa yang bakal lo lakuin?
Bingung gue denger cerita ini. Tp dr ilustrasi itu, gue belajar 1 hal, jangan pernah jadiin seseorang atau siapapun itu untuk berada terlalu dekat dengan lo. Karna ingat, seseorang ngga bisa menyakiti lo kalau dia ngga berada dekat dengan lo. Dan yg terakhir, nggak semua cinta bisa terwujud. Nggak semua cinta bisa happy ending. Wkt lo sayang sama orang, sacrifice smthg big to knock her/his heart.................